kuliah dhuha
- Orang besar berawal dari sebuah
keikhlasan, ketakutan, ketaatan kepada allah SWT maka jadilah orang yang
konsisten terhadap perintah allah
- kisah umar bin khothob
- umar bin khothob merupakan
sahabat rasulullah yang telah dijanjikan masuk surga dan juga merupakan
khalifah kedua. pada saat menjabat menjadi khalifah umar bin khothob
sering berkeliling pada malam hari lalu pada saat ia berkeliling ia
melihat rumah yang lampunya belum dimatikan lalu umar bin khothob tidak
sengaja mendengar percakapan seorang anak perempuan kepada ibunya yang
mengeluh bahwa susu yang diperahnya hanya sedikit lalu ibunya
memerintahkan anaknya untuk mencampurnya dengan air tetapi anak itu menolak
karena ketakutannya kepada allah esok harinya umar bin khothob
mengumpulkan anak laki lakinya lalu ia menawarkan siapa yang mau menikahi
perempuan yang dari rahimnya akan keluar orang besar akhirnya salah satu
anak umar bin khothob menikahi anak penjual susu tersebut dan merekapun
memiliki keturunan yang bernama umar bin abdul aziz yaitu pemimpin yang
membawa islam kedalam masa jayanya.
- kisah ayah imam syafi'i
- Seorang pemuda bernama Idris
berjalan menyusuri sungai. Tiba-tiba ia melihat buah delima yang hanyut
terbawa air. Ia ambil buah itu dan tanpa pikir panjang langsung
memakannya.
Ketika Idris sudah menghabiskan setengah buah delima itu, baru terpikir
olehnya, apakah yang dimakannya itu halal? Buah delima yang dimakan itu
bukan miliknya.
Idris berhenti makan. Ia kemudian berjalan ke arah yang berlawanan dengan
aliran sungai, mencari dimana ada pohon delima. Sampailah ia di bawah
pohon delima yang lebat buahnya, persis di pinggir sungai. Dia yakin,
buah yang dimakannya jatuh dari pohon ini.
Idris lantas mencari tahu siapa pemilik pohon delima itu, dan bertemulah
dia dengan sang pemilik, seorang lelaki setengah baya.
“Saya telah memakan buah delima anda. Apakah ini halal buat saya? Apakah
anda mengihlaskannya?” kata Idris.
Orang tua itu, terdiam sebentar, lalu menatap tajam. “Tidak bisa semudah
itu. Kamu harus bekerja menjaga dan membersihkan kebun saya selama
sebulan tanpa gaji,” katanya kepada Idris.
Demi memelihara perutnya dari makanan yang tidak halal, Idris pun
langsung menyanggupinya.
Sebulan berlalu begitu saja. Idris kemudian menemui pemilik kebun.
“Tuan, saya sudah menjaga dan membersihkan kebun anda selama sebulan.
Apakah tuan sudah menghalalkan delima yang sudah saya makan?”
“Tidak bisa, ada satu syarat lagi. Kamu harus menikahi putri saya;
Seorang gadis buta, tuli, bisu dan lumpuh.”
Idris terdiam. Tapi dia harus memenuhi persyaratan itu.
Idris pun dinikahkan dengan gadis yang disebutkan. Pemilik menikahkan
sendiri anak gadisnya dengan disaksikan beberapa orang, tanpa perantara
penghulu.
Setelah akad nikah berlangsung, tuan pemilik kebun memerintahkan Idris
menemui putrinya di kamarnya. Ternyata, bukan gadis buta, tulis, bisu dan
lumpuh yang ditemui, namun seorang gadis cantik yang nyaris sempurna.
Namanya Ruqoyyah.
Sang pemilik kebun tidak rela melepas Idris begitu saja; Seorang pemuda
yang jujur dan menjaga diri dari makanan yang tidak halal. Ia ambil Idris
sebagai menantu, yang kelak memberinya cucu bernama Syafi’i, seorang
ulama besar, guru dan panutan bagi jutaan kaum muslimin di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar